Template by:
Free Blog Templates

Rabu, 07 April 2010

LEARN 2 ART

1. Mulai dari membuat sketsa di dokumen kosong. Lalu buat layer baru di atasnya .























2. kurangi ‘opacity’ layer sketsa ( disini saya pakai opacity 20%)

























3. mulai gambar lineart yang rapih dilayar atasnya . disini saya gunakan tool pesil.

















Klik kanan untuk memilih jenis pensil yang diingnkan






























4. buat satu layer lagi di bawar layer lineart untuk warna dasar. Saya menggunakan tool lasso dan paint bucket untuk memberi warna dasar.



























5. buat satu layer lagi di atas layer warna dasar untuk wana dasar untuk warna ke dua. Gunakan tool magic wand untuk memilih area yang diinginkan pada layer warna ke dua. Pilih warna yang lebih gelap dari warna dasar. Lalu gunakan tool path, kemudian klik kanan, pilih fill.



























6. untuk bagian kulit akan terlihat seperti ini. Lakukan langkah yang sama pada bagian lainnya.





























7. agar warnanya lebih menyatu, saya gunakan blending multiply pada layer warna ke dua.



BEDANYA DESAINER GRAFIS & ILUSTRATOR

Banyak orang awam bingung membedakan desainer grafis, pelukis dan illustrator. Banyak juga yang menggap desainer grafis pasti jago gambar atau pelukis jago desain. Padahal dalam kenyataannya semua bidang itu memiliki spesialis sendiri,seperti dokter penyakit dalam dan dokter pernafasan.

Dalam bidang seni, yang tergolong dalam visual artist adalah fine artist (seniman), desainer grafis dan illustrator sementara komikus biasanya digolongkan sebagai illustrator sekaligus author (penulis). Desain Grafis dan Ilustrasi tergolong dalam seni komersil dan masuk dalam bidang industri yang terikat hokum pasar, sementara fine art (seni murni) sering disebut sebagai gallery art, atau hanya diperuntukan bagi kolektor yang mana penilaiannya sangat subjektif.

Banyak orang berpendapat setelah masuk jurusan grafis atau seni murni tak perlu belajar ilustrasi atau komik karena sudah pasti bisa. Padahal kenyataanya justru bertolak belakang. Di negara yang perkembangan industri senina maju seperti Eropa, Amerika dan Jepang, ilustrasi adalah pendalaman dari Desain grafis dan seni murni dan biasanya berdiri sebagai jurusan tersendiri atau hanya bisa diambil di postgraduate (S2) setelah mengambil sarjana seni rupa atau desain.

Dilihat dari segi penguasaan skill dan bidang kerjanya saja, Desain grafis dan Ilustrasi jauh berbeda.
Desainer Grafis berkutat dengan layout dan fonts sedangkan ilustrator berkutat dengan gambar, bahkan seringkali dikatakan seorang ilustrator harus mampu menyampaikan pesan tanpa kata-kata. Gambar itulah yang bercerita. Di jurusan desain grafis tidak didalami penguasaan seni lukis atau drawing dengan mendalam namun lebih ke konsep komunikasi visual.

Illustrator bisa dikatakan adalah perpaduan desainer grafis dan seniman karena seorang illustrator harus mampu mengkomunikasikan pesan hanya lewat gambar dan keindahan gambar adalah hal yang esensial sebagai daya jual. Dan tentunya pesananya adalah pesanan sponsor, bukan seperti seniman murni. Peran illustrator bisa diibaratkan sebagai model iklan dan yang jadi model itu adalah karyanya. Peran illustrator dalam periklanan sangat krusial pada era dimana fotografi belum semaju sekarang dan sekarang justru mulai meningkat kembali seiring dengan berkembangnya industri komik dan game yang membutuhkan imajinasi yang tak terbatas yang sulit dipenuhi dunia fotografi dan digital imaging sekalipun. Di industri seni luar negeri berkembang pameo, a good illustrator often a good designer & fine artist, but the reverse may not be true (illustrator yang bagus seringkali merupakan desainer dan pelukis yang bagus pula, tapi tidak berlaku sebaliknya).

Sumber : The complete idiots guide to publishing childrens books by Harold underdown.

BEDANYA SENI MURNI DAN ILUSTRASI

Ilustrasi biasanya dikategorikan sebagai pekerjaan menggambar atau melukis berdasarkan pesanan untu diperbanyak di media cetak atau media visual lainnya,seperti di majalah atau poster. Salah satu ciri ilustrasi yang paling kentara adalah menceritakan atau menerangkan sesuatu. Ilustrator menggambar atau melukis untuk mengkomunikasi pesan atau konsep. Oleh karena itu pesan dari karya ilustrasi haruslah mudah di mengerti setiap orang yang melihatnya. Ilustrasi juga di buat berdasarkan pola reproduksi pikiran. Ada pola dan ciri yang berulang ditiap karya. Inilah yang menjadikan ilustrator dan komikus biasanya memiliki style sendiri yang sulit berubah. Ilustrasi sendiri digolongkan sebagai commercial art, berbeda dengan lukisan yang tergolong fine art. Oleh karena itu ada tuntutan karya ilustrasi harus bisa memenuhi selera pasar karena karya itu harus terjual ribuan kopi untuk menutupi biaya produksi. Ada modal besar yang dipertaruhkan di sini. Ben Cabera, pemenang ASEAN art Award berkata seni komersil biasanya berupa pesanan utuk membuat objek tertentu. Ada kreativitas, ada tantangan dari objek yang diberikan dan komunikasi ide tertentu. Ini lebih menekankan komunikasi.

Fine art atau seni murni biasanya merujuk pada lukisan atau seni visualyang dibuat secara independen (bukan pesanan) oleh seniman untuk dijual di galeri dan eksklusif untuk satu pembeli saja. Tak ada tuntutan agar pesanan karya tersebut jelas dan diminati banyak orang. Seorangpun cukup (asal mampu membeli tentunya). Yang penting dalam seni murni adalah ungkapan kepribadian seni yang berasal dari pengalaman sendiri dan sebagai curahan jiwa seseorang dan juga merfleksikan lingkungan. Ilustrasi yang baik dibuat dengan pikiran sedangkan lukisan yang baik dibuat dengan perasaan ddan keberanian. Seseorang merasakan, lalu sepenuh hati melukiskannya di kanvas dengan kemampuan terbaiknya. Tanpa sedikitpun konsekuensi intelektualitasnya. Demikianlah kata-kata Jason Monet, seorang pelukis yang kini tinggal di bali.-(dari berbagai sumber)


Narasumber : www.megindo.net